Hukum & Kriminal

Editor : Admin

Image
Senin, 29 Juli 2024 10:11:50 51 Views 0 Komentar 0 Suka

(foto tersangka kasus yang menipu warga )

InfoNETsia, JAWA TIMUR :

Seorang pria Lumajang menipu warga Malang sebesar 25 juta dan mengaku bisa melipatgandakan uang tersebut. Desa, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, nilainya Rp 25 juta. Skemanya, RJ menipu SR yang terlilit utang dengan mengaku sebagai orang sakti dan mampu melipat gandakan uangnya hingga miliaran rupee. Polisi Kasihuma Malang Ipda Dicka Ermantara mengatakan, awalnya mereka bertemu di pemakaman Desa Brongkal, Kecamatan Pagelaran, awal Juni tahun lalu. Di hadapan korban, RJ kemudian mengaku bisa melipatgandakan Rp 1 juta menjadi miliaran rupiaj dalam waktu singkat, ujarnya melalui telepon, Sabtu (27/7/2024).

Untuk meyakinkan SR, RJ menunjukkan rangkaian nomor togel yang diketahui hasil prediksinya. Bingung karena terlilit hutang, SR tergiur dengan ucapan SR.

“Selanjutnya RJ mengajak SR melakukan ritual penggandaan dunia dan meminta SR memberikan uang sebesar 100.000, 50.000, dan 20.000 sehingga totalnya 25.000 juta,” jelasnya.

RJ menukarkan tas dan koper senilai Rp 25 juta dan memerintahkan agar tas atau koper tersebut tidak dibuka sebelum waktu yang ditentukan. Pelaku kemudian mengaku tas dan koper itu berisi Rp 50 miliar, kata Dicka. Namun pada 13 Juni 2024, korban akhirnya membuka tas dan koper tersebut karena penasaran. Korban kaget karena tidak menemukan uang yang dijanjikan RJ di dalam koper atau tas.

“Korban kemudian melapor ke Polsek Pagelaran untuk melaporkan penipuan tersebut,” ujarnya setelah melalui beberapa pemeriksaan dan akhirnya pihak kepolisian di wilayah Pagelaran Kabupaten Malang membenarkan RJ sang pelaku mengenai kemungkinan penggandaan uang tersebut. itu hanya penipuan

Akibat perbuatan pelaku, pelakunya ditetapkan sebagai tersangka penipuan berdasarkan Pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun. di dalam “Sekaran pelakunya sudah diamankan Polsek Pagelaran,” tutupnya. Dicka mengimbau masyarakat Kabupaten Malang mewaspadai segala bentuk penipuan. “Karena saat ini bentuk-bentuk penipuan semakin beragam,” tutupnya. dari.

Berbagi :

Komentar (0)

    Belum ada komentar.

Kirim Komentar