Editor : Admin
InfoNETsia, JAMBI :
Jambi, 19 November 2024 – Isu yang menyebutkan adanya penyerangan terhadap klenteng oleh tim kampanye Dr. Maulana, calon Wali Kota Jambi nomor urut 1, akhirnya terbukti sebagai propaganda yang gagal total. Warga Khonghucu Kota Jambi, melalui Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), memberikan klarifikasi dan mendesak Bawaslu untuk mengusut tuntas dugaan pelanggaran kampanye yang melibatkan klenteng tersebut.
Framing Negatif yang Menyesatkan
Penyebaran isu tentang penyerangan klenteng oleh tim Maulana terbukti tidak berdasar. Informasi yang sengaja diciptakan untuk menyudutkan Maulana ini bertujuan untuk menciptakan citra buruk di kalangan masyarakat Tionghoa, terutama umat Khonghucu, dengan mengalihkan perhatian dari isu utama—dugaan pelanggaran kampanye yang diduga dilakukan oleh calon lain, HAR, yang dilaporkan oleh Maulana.
Padahal, Dr. Maulana justru menjadi pelapor utama dalam dugaan pelanggaran kampanye di Klenteng Sungai Sawang. Namun, alih-alih menyelidiki pelanggaran tersebut, kampanye hitam ini justru berfokus pada serangan terhadap reputasi Maulana. Tak heran jika isu ini memicu ketegangan di tengah masyarakat, khususnya umat Khonghucu, yang merasa dirugikan oleh manipulasi informasi tersebut.
Klarifikasi dari Matakin
Dalam merespons isu yang berkembang, Rito Halim, Ketua Matakin Kota Jambi, mengunjungi Dr. Maulana untuk memberikan klarifikasi terkait kejadian yang sebenarnya di klenteng. Dalam pertemuan tersebut, Rito menegaskan bahwa tidak ada penyerangan terhadap klenteng, seperti yang diberitakan sebelumnya. "Kami datang untuk mengklarifikasi bahwa tidak ada penyerangan di klenteng seperti yang disebarkan oleh isu-isu yang tidak benar," ujarnya.
Rito juga mengingatkan agar masyarakat tidak terprovokasi oleh berita yang tidak berdasar. “Kita serahkan sepenuhnya kepada Bawaslu untuk menindaklanjuti dugaan pelanggaran kampanye. Kami berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang menyesatkan,” tambahnya.
Mencegah Adu Domba Politik
Langkah Matakin untuk memberikan klarifikasi ini menunjukkan bahwa upaya untuk memecah belah komunitas melalui isu penyerangan klenteng telah gagal. Sebaliknya, sikap bijaksana Maulana dalam menjaga persatuan dan kedamaian mendapat apresiasi dari berbagai kalangan.
Robert Samosir, salah satu tokoh masyarakat Jambi, menyatakan bahwa upaya untuk mempolitisasi isu ini menunjukkan adanya kepanikan dari pihak yang tidak bertanggung jawab. “Kami mengapresiasi sikap Maulana yang tetap tenang dan fokus pada upaya menjaga harmoni di Kota Jambi,” ujarnya.
Komitmen untuk Menjaga Persatuan
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Maulana menegaskan bahwa ia tetap berkomitmen untuk menjaga kedamaian dan persatuan di Kota Jambi, terutama menjelang Pemilihan Wali Kota. "Kami tidak akan terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas kebenarannya. Mari kita jaga Kota Jambi agar tetap damai dan harmonis," kata Maulana.
Dengan adanya klarifikasi ini, narasi negatif yang beredar tentang penyerangan klenteng akhirnya terbukti sebagai upaya yang gagal dalam merusak reputasi Maulana. Masyarakat Jambi diharapkan lebih bijak dalam menyikapi informasi dan tidak mudah terjerat dalam permainan politik yang merugikan.
Dibaca 42 menit lalu
15 Views
Belum ada komentar.