Surabaya - Sejumlah akun Google Bisnis milik hotel-hotel di Indonesia mengalami peretasan pada Minggu (11/8). Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) telah mengonfirmasi kejadian tersebut dan melaporkannya kepada Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.
Ketua Harian Kordinator Wilayah (Korwil) PHRI Surabaya, Puguh Sugeng Sutrisno, mengungkapkan bahwa peretasan tidak hanya terjadi di Surabaya, tetapi juga merambah ke kota-kota besar lain seperti Jakarta, Semarang, Denpasar, dan Makassar. "Peretasan ini berdampak pada banyak hotel di berbagai kota, dan Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani, segera melapor ke pihak kepolisian," kata Puguh dalam keterangannya kepada ANTARA pada Senin.
Puguh menambahkan bahwa dugaan sementara menunjukkan pelaku peretasan mungkin berasal dari lokal, karena beberapa nomor WhatsApp yang tercantum di akun Google Bisnis telah diganti dengan nomor telepon lokal. Selain itu, ada perubahan pada nomor rekening bank hotel yang dialihkan ke rekening pribadi di salah satu jaringan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
"Kami belum dapat memastikan sepenuhnya, tetapi indikasi awal menunjukkan keterlibatan orang lokal, karena nomor rekening yang diganti itu mengarah pada rekening pribadi dan ada transaksi dari Indonesia Timur," ungkap Puguh.
PHRI berharap agar masalah ini dapat diselesaikan segera, mengingat dampak besar yang ditimbulkan terhadap operasional hotel. "Di Bandung, sekitar 35 hotel terpengaruh, dan di Surabaya juga banyak, termasuk beberapa hotel besar. Kami akan memberikan update terkait jumlah pasti sesegera mungkin," tambahnya.
Selain melapor ke Bareskrim Polri, PHRI juga berencana mengajukan laporan ke Kepolisian Daerah (Polda) Jatim untuk memperkuat laporan pusat. "Kami percaya pelaporan di tingkat daerah akan memberikan dukungan tambahan dalam menangani kasus ini," tutup Puguh.
Belum ada komentar.