Kebakaran Besar di Manggarai: BPBD Temukan Potensi Bahaya dari Beban Listrik Berlebih
Kebakaran hebat yang melanda 21 RT di Manggarai, Jakarta Selatan, baru-baru ini menyisakan banyak kerusakan dan kekhawatiran. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa kebakaran tersebut mungkin disebabkan oleh penggunaan beban listrik yang tidak sesuai standar.
Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengungkapkan kepada wartawan di lokasi penampungan Pasaraya Manggarai bahwa masalah utama terletak pada penggunaan listrik yang melebihi kapasitas. "Masalahnya bukan hanya pada charger handphone, tapi lebih pada keseluruhan beban listrik yang digunakan, yang sudah jauh melebihi daya yang tersedia," jelas Isnawa.
Dalam wawancaranya, Isnawa menyoroti bahwa banyak rumah kecil saat ini dilengkapi dengan berbagai perangkat elektronik, seperti kipas angin dan charger, yang sering kali tidak memperhitungkan kapasitas listrik yang ada. Hal ini menyebabkan kabel listrik yang digunakan menjadi tidak mampu menahan arus yang tinggi, berpotensi memicu kebakaran.
Lebih jauh, Isnawa menjelaskan bahwa kabel listrik di instalasi rumah yang berusia lebih dari 20 tahun perlu diperhatikan dan diganti sesuai dengan standar keselamatan. "Bangunan yang dibangun sejak tahun 1970-an seharusnya sudah mengalami pembaruan instalasi listrik pada tahun 1990-an. Jika tidak, risiko kebakaran semakin tinggi," tambahnya.
BPBD DKI Jakarta juga melakukan koordinasi dengan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi yang sering mengalami kebakaran. Data terbaru menunjukkan bahwa beberapa RW di Jakarta mengalami kebakaran berulang dalam lima tahun terakhir, menekankan pentingnya perawatan dan pembaruan instalasi listrik di permukiman padat.
Pihak berwenang terus berupaya untuk menanggulangi masalah ini dan mencegah terjadinya kebakaran serupa di masa depan dengan meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya keamanan listrik di setiap rumah tangga.
Belum ada komentar.