Hukum & Kriminal

Editor : Admin

Image
Selasa, 06 Agustus 2024 09:46:29 37 Views 0 Komentar 0 Suka

sumber : radarsolo

InfoNETsia, DKI JAKARTA :

Jakarta - Kejadian mengejutkan terjadi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, ketika seorang anak berusia 9 tahun mengemudikan Toyota Rush secara ugal-ugalan, menabrak beberapa mobil dan motor sebelum akhirnya menabrak tiang lampu merah.

Bocah tersebut, yang belum memiliki izin mengemudi, diduga mencuri kunci mobil dari rumah tetangganya. Setelah mengambil kunci, dia kabur dan mengemudikan mobil dengan nomor polisi B-1813-SIH, yang membuatnya terlibat dalam serangkaian tabrakan.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mobil yang dikemudikan bocah itu mengalami kerusakan parah pada bagian bemper dan lampu depan. Kaca mobil juga hancur akibat insiden tersebut. Beruntung, bocah itu berhasil dihentikan sebelum massa sempat mengambil tindakan lebih lanjut.

"Setelah mengambil kunci dari mobil yang diparkir di Jalan Bangka VIII A, bocah tersebut mengemudikan Toyota Rush menuju kawasan Kemang, menabrak beberapa kendaraan sebelum akhirnya berhenti setelah menabrak tiang lampu merah," jelas Kombes Ade Ary.

Pihak kepolisian kini akan berkoordinasi dengan orang tua bocah tersebut dan membawa mobil ke kantor Laka Lantas Polres Jakarta Selatan. Mereka juga mengingatkan agar orang tua lebih berhati-hati dengan kunci mobil dan menjaga pengawasan terhadap anak-anak mereka.

"Ini menjadi pengingat penting bagi orang tua untuk selalu menjaga barang berharga mereka dan mengawasi aktivitas anak-anak. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya pendidikan dan pengawasan mengenai keselamatan berkendara sejak dini," tambah Ade Ary.

Kejadian serupa seringkali terjadi dan bisa berakibat fatal. Di Indonesia, usia 17 tahun adalah batas minimal untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM), menandakan bahwa seseorang dianggap cukup dewasa untuk mengemudikan kendaraan. Namun, usia bukan satu-satunya faktor penentu kesiapan mengemudi, mengingat keterampilan dan kematangan mental juga sangat diperlukan.

Praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menegaskan bahwa pengawasan orang tua dan edukasi tentang keselamatan berkendara sangat penting. "Menjaga keselamatan berkendara adalah tanggung jawab semua pihak, terutama orang tua. Risiko kecelakaan sangat tinggi jika berkendara tanpa pengetahuan dan keterampilan yang memadai," ujar Sony.

Kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk semua pihak agar lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam menjaga dan mengawasi kendaraan serta anak-anak mereka.

 
 
 
 

Berbagi :

Komentar (0)

    Belum ada komentar.

Kirim Komentar