Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi, dr. Maulana dan Diza Aljosha, meluncurkan sebuah ide segar yang berpotensi menjadi magnet baru bagi pariwisata dan perekonomian di Kota Jambi. Mereka mengusulkan untuk menghadirkan kawasan "Little India" yang terletak di Jl. Halim Perdana Kusuma, dengan tujuan menggabungkan keunikan budaya, kuliner khas, dan peluang bisnis yang beragam. Rencana ini diharapkan tidak hanya akan menarik wisatawan lokal dan internasional, tetapi juga dapat memberikan dampak positif bagi sektor ekonomi daerah.

Konsep "Little India" ini dirancang untuk menjadi sebuah destinasi wisata yang mencerminkan keragaman budaya India, lengkap dengan deretan restoran India autentik, toko-toko dengan produk khas, serta area yang mendukung interaksi sosial yang ramah dan inklusif. Pasangan Maulana-Diza bertekad mengubah kawasan ini menjadi pusat kegiatan sosial, budaya, dan ekonomi yang mendukung tumbuhnya usaha kecil dan menengah, sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.

Bagi dr. Maulana dan Diza Aljosha, proyek ini bukan hanya tentang memperkenalkan warna baru di kota, tetapi juga tentang merajut keberagaman yang sudah ada untuk menciptakan sebuah kawasan yang memikat bagi para wisatawan serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih inklusif. Mereka percaya bahwa Little India akan menjadi simbol keberagaman Jambi yang dapat membawa pengaruh positif, tidak hanya di sektor pariwisata, tetapi juga dalam memperkuat hubungan antarbudaya dan memperkenalkan Kota Jambi ke dunia internasional.

Kehadiran Little India juga diharapkan bisa menghidupkan sektor pariwisata Kota Jambi yang selama ini lebih banyak dikenal dengan warisan budaya tradisionalnya. Dengan konsep yang lebih modern dan terintegrasi, kawasan ini bisa menjadi daya tarik baru bagi pengunjung yang mencari pengalaman budaya yang berbeda. Selain itu, kehadiran tempat-tempat kuliner dengan cita rasa India yang autentik akan membuka peluang bisnis baru, menghidupkan ekonomi lokal, dan meningkatkan lapangan pekerjaan, terutama bagi anak muda yang tertarik untuk berwirausaha.

Kawasan ini direncanakan menjadi titik temu antara berbagai budaya yang hidup di Kota Jambi, yang selama ini dikenal sebagai kota dengan keragaman etnis yang harmonis. Kehadiran Little India menjadi harapan baru dalam upaya mengangkat citra Jambi sebagai kota yang tidak hanya kaya akan budaya lokal, tetapi juga terbuka terhadap budaya internasional.

Pasangan Maulana-Diza berharap konsep ini bisa terwujud dalam waktu dekat, dengan dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah daerah. Dengan semangat inovasi dan sinergi, mereka percaya bahwa Little India bisa menjadi sebuah landmark baru yang akan memberi warna baru dalam peta pariwisata Indonesia.


Sabtu, 16 November 2024 11:35 0

Jambi, 13 September 2024 — Program revolusioner untuk memperkuat ekonomi rakyat Jambi telah diluncurkan dengan pengumuman dari Relawan Bolone Mase. Dalam sebuah langkah ambisius, mereka akan membuka 10.000 titik Angkringan Bolonemase di Jambi, serta beberapa provinsi lainnya termasuk Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

Kuat Hermawan Santoso, Koordinator Nasional Bolone Mase, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata bagi ekonomi rakyat. “Kami memulai dengan membuka Angkringan Bolonemase di berbagai daerah sebagai strategi untuk memperkuat ekonomi rakyat,” kata Kuat dalam konferensi pers yang diadakan pada Jumat (13/9/2024).

Kuat menambahkan bahwa Bolone Mase, yang awalnya merupakan gerakan dukungan untuk Gibran Rakabuming Raka, telah berkembang menjadi organisasi dengan jaringan luas di seluruh Indonesia. Meskipun Pilpres 2024 telah selesai, relawan Bolone Mase tetap aktif dan kini fokus pada pengembangan ekonomi melalui program ini.

Program Angkringan Bolonemase akan memperkenalkan angkringan sebagai model usaha yang mendukung UMKM dan berbasiskan kearifan lokal. Menurut Agung Bakar Setiyoko, CEO Angkringan Bolonemase, pemilihan angkringan sebagai bagian dari program ini bukan tanpa alasan. “Angkringan bukan hanya tempat makan, tetapi juga merupakan ruang untuk bersosialisasi dan berbagi ide,” ujar Agung.

Keunikan angkringan terletak pada suasana “guyub” yang diciptakan, di mana para pengunjung merasa nyaman, lepas dari batas sosial, dan bisa berkomunikasi dengan bebas. “Di angkringan, ide-ide cemerlang dan gagasan-gagasan inovatif seringkali lahir dari obrolan santai di tengah suasana yang akrab dan penuh kebersamaan,” tambah Agung.

Program ini diharapkan tidak hanya akan memperkuat jaringan relawan Bolone Mase tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor UMKM. Dengan 10.000 angkringan yang direncanakan, Bolone Mase bertujuan untuk menciptakan dampak signifikan bagi kesejahteraan ekonomi masyarakat Jambi dan sekitarnya.


Sabtu, 14 September 2024 08:18 0